Jumat, 26 November 2010

Tugas Quran Hadits Kelas X RMBI

assalamu'alaikum, 
berikan komentar anda pada pernyataan berikut:
1. Dalam surat Ali-Imran:159, Allah telah memerintahkan kepada kita untuk bermusyawarah, namun diungkapkan ada tiga sifat dan sikap yang diperintahkan kepada kita untuk dilaksanakan sebelum mengadakan musyawarah, jelaskan sifat/sikap tersebut? (skor 40)
2. Kemukakan 3 alasan mengapa umat Islam menerima Demokrasi dan 3 alasan mengapa umat Islam menolak Demokrasi? (skor 60)

silahkan tuliskan jawaban anda pada "comment" di bawah posting ini! jangan lupa cantumkan nama anda. ok
jawaban bisa di kirim melalui "message" facebook. setelah mengirimkan jawaban silahkan konfirmasi ke saya melalui 085268065280 atau ketemu langsung aja di sekolah hehehehe.....
wassalam

6 komentar:

vhand dhend bhoush mengatakan...

1. 1. Dalam melaksanakan musyawarah, hal pertama yang harus di hindari adalah Berlaku lemah lembut, tidak berhati keras dan kasar. Seorang pemimpin tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala dan otoriter. Kerena jika tidak, maka mitra musyawarah akan bertebaran pergi. Dengan berlaku lemah lembut, mitra musyawarah akan merasa senang dan persoalan atau masalah yang akan mudah di selesaikan karena di musyawarahkan dengan kepala dingin.
2. Memberi maaf dan membuka lembaran baru. memaafkan atau menghapus luka hati akibat perlakuan seseorang yang dinilai tidak wajar. Sikap ini sangat diperlukankarena dalam melakukan musyawarah, kita memerlukan orang lain, sedangkan kecerahan pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya kekeruhan hati orang-orang yang bermusyawarah. Dalam bermusyawarah, harus menyiapkan mental untuk bersedia member maaf, karena di dalam musyawarah pasti terjadi perbedaan pendapat, atau terdapat kalimat-kalimat yang menyinggung perasaaan saat mengemukakan poendapat sehingga akan mudah terbesit dalam fikiran kita sesuatu yang tidak baik, Sehingga dapat terjadi pertengkaran dan permusuhan.
3. Permohonan maghfirah dan ampunan ilahi, setelah musyawarah selesai dan tekad kita telah bulat, maka yang harus dilakukan ialah melakukannya/melaksanakannya dengan sebaik mungkin dan berserah diri kepada Allah. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dalam surat ali-imran ayat 159 yang artinya:
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakal” .
















2.Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menerima Demokrasi:
1. Beberapa hadist menunjukaan bahwa Islam menghendaki pemerintahan yang di setujui rakyat.
2. Penolakan Islam terhadap kediktatoran (QS. 2:258).
3. Dalam Islam, pemilu merupakan kesaksian rakyat dewasa bagi kelayakan seseorang kandidat (QS, 2:282-283), (QS.22:30) dan (QS.65:2).
Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menolak Demokrasi:
1. Tidak setuju dengan hukum Negara Demokrasi
2. Beranggapan bahwa menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah (QS. Al-An’am, 6:57) Alasannya, demokrasi berarti pemberian kewenangan untuk menetapkan hukum kepada rakyat. Padahal dalam Islam, rakyat tidak berhak menetapkan hukum. Allah lah yang memiliki hak prerogatif menetapkan hukum.

قُلْ إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبْتُم بِهِ مَا عِندِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ


Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quraan) dari Tuhanku , sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".
( QS. Al An'am 6:57 )


3. Islam adalah musuh demokrasi, tidak toleran, membelenggu dan otoriter.

vhand dhend bhoush mengatakan...

1. 1. Dalam melaksanakan musyawarah, hal pertama yang harus di hindari adalah Berlaku lemah lembut, tidak berhati keras dan kasar. Seorang pemimpin tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala dan otoriter. Kerena jika tidak, maka mitra musyawarah akan bertebaran pergi. Dengan berlaku lemah lembut, mitra musyawarah akan merasa senang dan persoalan atau masalah yang akan mudah di selesaikan karena di musyawarahkan dengan kepala dingin.
2. Memberi maaf dan membuka lembaran baru. memaafkan atau menghapus luka hati akibat perlakuan seseorang yang dinilai tidak wajar. Sikap ini sangat diperlukankarena dalam melakukan musyawarah, kita memerlukan orang lain, sedangkan kecerahan pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya kekeruhan hati orang-orang yang bermusyawarah. Dalam bermusyawarah, harus menyiapkan mental untuk bersedia member maaf, karena di dalam musyawarah pasti terjadi perbedaan pendapat, atau terdapat kalimat-kalimat yang menyinggung perasaaan saat mengemukakan poendapat sehingga akan mudah terbesit dalam fikiran kita sesuatu yang tidak baik, Sehingga dapat terjadi pertengkaran dan permusuhan.
3. Permohonan maghfirah dan ampunan ilahi, setelah musyawarah selesai dan tekad kita telah bulat, maka yang harus dilakukan ialah melakukannya/melaksanakannya dengan sebaik mungkin dan berserah diri kepada Allah. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dalam surat ali-imran ayat 159 yang artinya:
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakal” .
















2.Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menerima Demokrasi:
1. Beberapa hadist menunjukaan bahwa Islam menghendaki pemerintahan yang di setujui rakyat.
2. Penolakan Islam terhadap kediktatoran (QS. 2:258).
3. Dalam Islam, pemilu merupakan kesaksian rakyat dewasa bagi kelayakan seseorang kandidat (QS, 2:282-283), (QS.22:30) dan (QS.65:2).
Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menolak Demokrasi:
1. Tidak setuju dengan hukum Negara Demokrasi
2. Beranggapan bahwa menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah (QS. Al-An’am, 6:57) Alasannya, demokrasi berarti pemberian kewenangan untuk menetapkan hukum kepada rakyat. Padahal dalam Islam, rakyat tidak berhak menetapkan hukum. Allah lah yang memiliki hak prerogatif menetapkan hukum.

قُلْ إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبْتُم بِهِ مَا عِندِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ


Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quraan) dari Tuhanku , sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".
( QS. Al An'am 6:57 )


3. Islam adalah musuh demokrasi, tidak toleran, membelenggu dan otoriter.

bima itusetia mengatakan...

1
a)sikap pertama harus berlaku lembut,tidak berhati keras dan tidak kasar. seorang yang melakukan musyawarah apalagi yang berada di posisi pemimipim, yang pertama ia harus hindari ialah kata-kata kasar serat sikap keras kepala dan otoriter,karena jika tidak maka musyawarah akan bertebaran pergi.

b)sikap kedua memberi maaf dan membuka lembaran baru. "fa'fu anhum" secara harfiah berarti menghapus memaafkan yaitu mengahapus bekas luka hati akibat perlakuan orang lain yang dinilai tidak wajar. Sikap ini perlu karena tiada musyawarah tanpa orang lain sedangkan kecerahan pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya kekeruhan hati orang-orang yang bermusyawarah. Dalam bermusyawarah, harus menyiapkan mental untuk bersedia member maaf, karena di dalam musyawarah pasti terjadi perbedaan pendapat, atau terdapat kalimat-kalimat yang menyinggung perasaaan saat mengemukakan poendapat sehingga akan mudah terbesit dalam fikiran kita sesuatu yang tidak baik, Sehingga dapat terjadi pertengkaran dan permusuhan.

c) sikap ketiga yang harus mengiringi musyawarah adalah permohonan "maghfirah" dan ampunan illahi yang ditegaskan oleh pesan QS.Ali-Imran [3]:159. surat ali-imran ayat 159 yang artinya:
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakal” .Pesan terakhir ayat ini dalam konteks musyawarah adalah setelah musyawarah usai yaitu apabila telah bulat tekat,(laksanakanlah) dan beserah dirilah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berserah diri kepadanya.

bima itusetia mengatakan...

2.Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menerima Demokrasi:
1. Beberapa hadist menunjukaan bahwa Islam menghendaki pemerintahan yang di setujui rakyat.
2. Penolakan Islam terhadap kediktatoran [QS. Al-Baqarah:258].
3. Dalam Islam, pemilu merupakan kesaksian rakyat dewasa bagi kelayakan seseorang kandidat [QS, Al-Baqarah:282-283], [QS.Al-Hajj:30 dan [QS.At-Thalaaq:2].
Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menolak Demokrasi:
1. Tidak setuju dengan hukum Negara Demokrasi
2. Beranggapan bahwa menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah [QS. Al-An’am, 6:57] Alasannya, demokrasi berarti pemberian kewenangan untuk menetapkan hukum kepada rakyat. Padahal dalam Islam, rakyat tidak berhak menetapkan hukum. Allah lah yang memiliki hak prerogatif menetapkan hukum.

قُلْ إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبْتُم بِهِ مَا عِندِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ


Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quraan) dari Tuhanku , sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".
( QS. Al An'am 6:57 )


3. Islam adalah musuh demokrasi, tidak toleran, membelenggu dan otoriter.

Rozy mengatakan...

1. 1. Dalam melaksanakan musyawarah, hal pertama yang harus di hindari adalah Berlaku lemah lembut, tidak berhati keras dan kasar. Seorang pemimpin tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala dan otoriter. Kerena jika tidak, maka mitra musyawarah akan bertebaran pergi. Dengan berlaku lemah lembut, mitra musyawarah akan merasa senang dan persoalan atau masalah yang akan mudah di selesaikan karena di musyawarahkan dengan kepala dingin.
2. Memberi maaf dan membuka lembaran baru. memaafkan atau menghapus luka hati akibat perlakuan seseorang yang dinilai tidak wajar. Sikap ini sangat diperlukankarena dalam melakukan musyawarah, kita memerlukan orang lain, sedangkan kecerahan pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya kekeruhan hati orang-orang yang bermusyawarah. Dalam bermusyawarah, harus menyiapkan mental untuk bersedia member maaf, karena di dalam musyawarah pasti terjadi perbedaan pendapat, atau terdapat kalimat-kalimat yang menyinggung perasaaan saat mengemukakan poendapat sehingga akan mudah terbesit dalam fikiran kita sesuatu yang tidak baik, Sehingga dapat terjadi pertengkaran dan permusuhan.
3. Permohonan maghfirah dan ampunan ilahi, setelah musyawarah selesai dan tekad kita telah bulat, maka yang harus dilakukan ialah melakukannya/melaksanakannya dengan sebaik mungkin dan berserah diri kepada Allah. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dalam surat ali-imran ayat 159 yang artinya:
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakal” .

2.Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menerima Demokrasi:
1. Beberapa hadist menunjukaan bahwa Islam menghendaki pemerintahan yang di setujui rakyat.
2. Penolakan Islam terhadap kediktatoran (QS. 2:258).
3. Dalam Islam, pemilu merupakan kesaksian rakyat dewasa bagi kelayakan seseorang kandidat (QS, 2:282-283), (QS.22:30) dan (QS.65:2).
Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menolak Demokrasi:
1. Tidak setuju dengan hukum Negara Demokrasi
2. Beranggapan bahwa menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah (QS. Al-An’am, 6:57) Alasannya, demokrasi berarti pemberian kewenangan untuk menetapkan hukum kepada rakyat. Padahal dalam Islam, rakyat tidak berhak menetapkan hukum. Allah lah yang memiliki hak prerogatif menetapkan hukum.

قُلْ إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبْتُم بِهِ مَا عِندِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ


Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quraan) dari Tuhanku , sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".
( QS. Al An'am 6:57 )


3. Islam adalah musuh demokrasi, tidak toleran, membelenggu dan otoriter.

Rozy mengatakan...

1. 1. Dalam melaksanakan musyawarah, hal pertama yang harus di hindari adalah Berlaku lemah lembut, tidak berhati keras dan kasar. Seorang pemimpin tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala dan otoriter. Kerena jika tidak, maka mitra musyawarah akan bertebaran pergi. Dengan berlaku lemah lembut, mitra musyawarah akan merasa senang dan persoalan atau masalah yang akan mudah di selesaikan karena di musyawarahkan dengan kepala dingin.
2. Memberi maaf dan membuka lembaran baru. memaafkan atau menghapus luka hati akibat perlakuan seseorang yang dinilai tidak wajar. Sikap ini sangat diperlukankarena dalam melakukan musyawarah, kita memerlukan orang lain, sedangkan kecerahan pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya kekeruhan hati orang-orang yang bermusyawarah. Dalam bermusyawarah, harus menyiapkan mental untuk bersedia member maaf, karena di dalam musyawarah pasti terjadi perbedaan pendapat, atau terdapat kalimat-kalimat yang menyinggung perasaaan saat mengemukakan poendapat sehingga akan mudah terbesit dalam fikiran kita sesuatu yang tidak baik, Sehingga dapat terjadi pertengkaran dan permusuhan.
3. Permohonan maghfirah dan ampunan ilahi, setelah musyawarah selesai dan tekad kita telah bulat, maka yang harus dilakukan ialah melakukannya/melaksanakannya dengan sebaik mungkin dan berserah diri kepada Allah. Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dalam surat ali-imran ayat 159 yang artinya:
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertawakal” .

2.Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menerima Demokrasi:
1. Beberapa hadist menunjukaan bahwa Islam menghendaki pemerintahan yang di setujui rakyat.
2. Penolakan Islam terhadap kediktatoran (QS. 2:258).
3. Dalam Islam, pemilu merupakan kesaksian rakyat dewasa bagi kelayakan seseorang kandidat (QS, 2:282-283), (QS.22:30) dan (QS.65:2).
Tiga Alasan Mengapa Umat Islam Menolak Demokrasi:
1. Tidak setuju dengan hukum Negara Demokrasi
2. Beranggapan bahwa menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah (QS. Al-An’am, 6:57) Alasannya, demokrasi berarti pemberian kewenangan untuk menetapkan hukum kepada rakyat. Padahal dalam Islam, rakyat tidak berhak menetapkan hukum. Allah lah yang memiliki hak prerogatif menetapkan hukum.

قُلْ إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّي وَكَذَّبْتُم بِهِ مَا عِندِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ


Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quraan) dari Tuhanku , sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".
( QS. Al An'am 6:57 )


3. Islam adalah musuh demokrasi, tidak toleran, membelenggu dan otoriter.